Breaking News:

latest

Ads Place

Muncul Komunitas "LGBT of USU", Rektorat USU : "Akan Kita Bubarkan"

Logo Komunitas LGBT of USU di Media Sosial Facebook BATAKTIVE.COM - MEDAN , Eksistensi LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) k...

Logo Komunitas LGBT of USU di Media Sosial Facebook

BATAKTIVE.COM - MEDAN, Eksistensi LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) kini makin meradang bahkan kali ini telah masuk kelingkungan pelajar dan mahasiswa.

Kali ini muncul sebuah komunitas yang bernama LGBT of USU. Diduga komunitas itu berada di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Seperti dilansir oleh Tribun-Medan.com, pihak Universitas Sumatera Utara menyatakan akan membubarkan komunitas LGBT tersebut jika keberadaanya benar ada di lingkungan USU.

Komunitas tersebut mulai menampakan diri di Media Sosial Facebook dengan aku yang bernama LGBT of USU.

Melalaui Tribun-Medan.com, Wakil Rektor III USU, Raja Bongsu Hutagalung, mengatakan, LGBT of USU tidak pernah mendapat restu atau izin dari kampus dalam menggunakan logo USU di dalam logo mereka.

"Kami gak akan menolerir LGBT. Kami akan bubarkan itu. Mereka juga tidak ada izin menggunakan logo USU," ujarnya, saat ditemui oleh Tribun-Medan.com di ruangannya di lantai III Gedung Biro Rektor USU, Kamis (11/2/2016).

Sejauh ini, Bongsu mengaku belum mengetahui keberadaan komunitas LGBT of USU. Ia katakan, pihaknya akan menggandeng Pemerintahan Mahasiswa USU untuk menyelidiki keberadaan mereka.

"Saya sudah bicara dengan Presiden Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU, si Berlian. Kabarnya mereka (LGBT of USU) duu pernah berhubungan dengan Suara USU. Ini harus kami cegah, harus dibasmi sejak awal. Anak-anak Suara USU juga nanti akan kami panggil," katanya.

Bongsu mengatakan gelombang LGBT ini merasuki kampus karena hanya dikampus mereka paling memungkinkan dapat diterima. Bongsu juga menegaskan bahwa nantinya mahasiswa yang terbukti terlibat dalam komunitas LGBT, akan diminta perjanjian untuk keluar dari komunitas tersebut. Jika tidak mau, pihaknya akan mengeluarkan mahasiswa tersebut.

"Mereka ini mencoba meracuni mahasiswa. Mereka sengaja memilih jalur akademis. Target mereka mungkin 20-30 tahun lagi mereka sudah bisa diterima dengan bebas," katanya.

No comments

Harap memberikan komentar yang mendukung kemajuan blog ini.
Terimakasih!!!

Iklan