Breaking News:

latest

Ads Place

Mengenal "Dali", Kejunya Orang Batak. Begini Cara Mengolahnya, Simak!

Dali ni horbo. BATAKTIVE.COM, KULINER BATAK - Berbicara mengenai keju mungkin kita semua setuju kalau makanan yang satu ini memang enak...

Dali ni horbo.
BATAKTIVE.COM, KULINER BATAK - Berbicara mengenai keju mungkin kita semua setuju kalau makanan yang satu ini memang enak. So Cheesy... begitu reaksi kita ketika menikmati makanan dengan rasa keju yang kental.

Tapi tahukah kalian, produk lanjutan susu itu bukanlah monopoli budaya Barat saja. Sejak dahulu kala, orang Batak juga sudah memproses susu dari kerbau yang disebut Gajah Toba atau susu dari sapi/lembu yang disebut 'sigagat duhut' (pemakan rumput).

Susu kerbau atau sapi yang sudah mengental ini kini sudah menjelma menjadi kearifan lokal yang khas. Namun sajian ini hanya dikenal dengan lingkungan sebatas kekerabatan suku Batak. Susu kerbau ataupun sapi dapat diolah menjadi Dali (susu yang telah dimasak menjadi lauk). Mengolahnya pun sederhana.

Selain bahan utama susu, sediakan pula nanas muda atau mengkal. Susu kemudian dimasak bersama irisan nanas muda. Untuk memprovokasi selera, boleh juga ditaburi garam sedikit saja.

Dengan api yang sedang, tidak beberapa lama susu yang dimasak mulai menggumpal dan menyisakan sejumlah air. Bagian menggumpal itu adalah sebanyak colustrum yang merupakan komponen muatan susu. 

Di beberapa sub etnis suku Batak, nenas mengkal tidak digunakan. Sebagai gantinya, mereka menggunakan daun pepaya selembar, yang bukan daun tua dan juga bukan pucuk. Daun itu kemudian diperas. Air perasannya dicampur dengan susu yang akan dimasak. Atau bisa juga daun pepaya itu ditumbuk halus dan dimasukkan ke cairan susu yang akan dimasak. 

Karena selera, ada juga yang menaruh bubuk andaliman ke cairan susu sebelum dimasak. Denga proses ringkas tersebut, dali atau keju Toba sudah bisa tersedia.  Meski cara membuatnya ringkas dan mudah, produksi dali di Bona Pasogit relatif terbatas. Kenapa?

Hal ini tak lain karena populasi kerbau dan sapi di Toba relatif sedikit. Tidak seperti ternak babi atau ikan mas. Kalau pun ada kerbau atau sapi, susu ternak itu diutamakan untuk kebutuhan anak-anaknya hewan itu sendiri.

Di kalangan sub etnis Batak yang berdiam di sekitar tepian Danau Toba, dali ini disebut bagot. Cita rasa dali atau bagot ini akan lebih eksotik lagi jika disantap bersama antarasa, yaitu sejenis lalap spesifik yang merupakan buah biji-bijian dari tumbuhan Toba berwarna hijau. Rupanya hampir sama seperti biji lada yang masih muda. 

Jadi bagi kalian naposo Batak, jangan tahunya keju asal Eropa saja ya. Dali atau bagot ini juga layak dipopulerkan menjadi kekayaan kuliner nusantara.

Sumber

No comments

Harap memberikan komentar yang mendukung kemajuan blog ini.
Terimakasih!!!

Iklan