Breaking News:

latest

Ads Place

Keturunan Siraja Oloan Tidak Boleh Saling Menikah

Ilustrasi Pernikahan. Foto : simanurung.blgospot.com BATAKTIVE.COM, ADAT BATAK -  Ketua Umum Siraja Oloan se-Indonesia , Brigjen (Purn)...

Ilustrasi Pernikahan. Foto : simanurung.blgospot.com
BATAKTIVE.COM, ADAT BATAK - Ketua Umum Siraja Oloan se-Indonesia, Brigjen (Purn) Tarida Sinambela S.Ip mengingatkan kepada seluruh marga yang tergabung dalam keluarga besar Siraja Oloan agar tidak saling menikah. Ia menyayangkan, jika masih ada beberapa marga dari keturunan Siraja Oloan yang melanggar peraturan tersebut.

Marga-marga yang masuk dalam pomparan (keturunan) Siraja Oloan ada enam. Yakni, Marga Naibaho, Sihotang, Bakkara, Sinambela, Sihite dan Simanullang. Enam marga keturunan Siraja Oloan adalah bersaudara, kakak beradik. Jadi tidak dibenarkan saling menikah.

Ketua Umum Siraja Oloan, Tarida Sinambela. Foto : kupastuntas.co

“Anak Siraja Oloan itu satu darah, kakak beradik. Masak ada yang mau mengambil (menikahi) saudaranya sendiri? Itu jelas cacat adat, dalam adat Batak,” tegas Tarida melalui sambungan telepon kepada kupastuntas.co, Rabu (10/5/2017).

Ia menekankan, jika masih ada yang melanggar peraturan tersebut, tidak boleh mendapat restu dari para pengurus Siraja Oloan di manapun berada. Tidak boleh mengikuti acara adatnya. Karena, pernikahan sesama anggota keluarga Siraja Oloan sama halnya merusak tatanan budaya dan tutur di dalam adat istiadat Batak.

Sanksi lain bagi yang melanggar aturan ini adalah dikeluarkan dari punguan marga kumpulan Siraja Oloan. “Kalau ada yang begitu jangan direstui, jangan diadati. Karena kita sudah nggak tahu nanti itu mereka di paradatan (acara adat) sebagai apa statusnya. Soalnya yang dinikahi saudaranya sendiri,” tambahnya.

Tarida menyebut, sejak dua tahun lalu, Kumpulan keluarga besar Siraja Oloan se-Indonesia sudah melakukan deklarasi larangan bagi anggotanya untuk tidak saling  menikah. Disayangkan, jika masih ada yang melanggar. Itu artinya, generasi muda zaman sekarang sudah tidak lagi mengetahui adat dan tutur suku Batak. Dalam hal ini Tarida menyoroti peran orangtua yang kurang aktif dalam mengajarkan anaknya tentang tarombo (silsilah) marga.

“Peranan orang tua sangat penting, kalau si anak tahu tentang silsilah, tidak mungkin dilanggar. Orangtua kami minta harus lebih aktif dan lebih baik lagi mengajarkan tentang tarombo.. Begitu juga dengan para pengurus Siraja Oloan di manapun berada,”pesan Tarida.

Peraturan yang  telah diturunkan oleh leluhur, lanjut Jenderal Purnawirawan bintang satu ini, harusnya dijaga sampai kapan pun. Meski begitu, punguan Siraja Oloan tidak menutup diri bagi keluarga yang dahulu pernah melanggar aturan ini. Tetapi ke depan, diharapkan jangan ada lagi pelanggaran serupa.

“Mungkin ada keluarga yang dahulu melanggar, ya kita masih bisa terima. Tetapi kalau sekarang aturannya sudah kita deklarasikan. Kalau tetap tidak diindahkan, sudah biarkan saja. Tidak usah diurusi, jangan diikuti acaranya, dan keluarkan dari Punguan Siraja Oloan,” tegasnya.

Sumber : kupastuntas.com

No comments

Harap memberikan komentar yang mendukung kemajuan blog ini.
Terimakasih!!!

Iklan