Breaking News:

latest

Ads Place

Tulang Paborhat Laho Mangoli

Peranan Tulang Dalam Budaya Batak Toba Bataktive.com -  Salah satu jenis ulaon Batak-Toba adalah Manulangi Tulang setelah berenya beranjak d...

Peranan Tulang Dalam Budaya Batak Toba

Bataktive.com - Salah satu jenis ulaon Batak-Toba adalah Manulangi Tulang setelah berenya beranjak dewasa (baca: naeng marhasohotan/mangoli). Orang tua membawa anak-anaknya manulangi tulang dengan maksud agar tulangnya memberi restu kepada berenya melangkah dan/atau kawin/berumah tangga (baca: mangoli/marhasohotan) karena sudah lajang (baca: doli-doli) sehingga sudah pantas membentuk rumah tangga atau kawin.


Jika pada saat itu anak perempuan (baca: boru) ni tulang ada anak gadis (baca: anak boru) maka biasanya Batak-Toba “menawarkan” anak gadisnya tersebut kepada berenya untuk dipersunting (baca: dioli) sebab menurut adat Batak-Toba boru ni tulang adalah pariban anak ni namboru yang memiliki hak saling mengawini satu sama lain seperti ungkapan mengatakan, “Situngko-tungko ni dulang tu si pusuk ni langge, Si boru ni tulang ima iboto ni lae”. “Si lak-lak ni singkoru si rege-rege ni ampang, Si anak ni namboru ima ibebere ni damang”. (Raja Patik Tampubolon, 1974).


Artinya, bahwa anak ni namboru berhak untuk mengawini boru ni tulang, sebaliknya boru ni tulang berhak mengawini anak ni namboru sebab menurut adat Batak-Toba “Tampuk ni bulung bona ni sangkalan” tentang harta pusaka namboru terletak pada maen (baca: boru ni iboto). Karena itu pula lah pada masa lalu anak ni namboru bisa memaksa boru ni tulangnya (baca: manangkup di tonga dalan) untuk dijadikan istri (baca: pardijabuna, parsondukna) walaupun paribannya  tidak suka dengan anak ni namborunya itu.



Akan tetapi, bila pada saat Manulangi Tulang anak gadis tulangnya tidak ada yang tepat, baik boru tulang na marhaha-maranggi maka tulang merestui berenya untuk mempersunting perempuan lain dengan memberikan “ulos tali-tali laho mangoli”. Karena itu timbul ungkapan mengatakan,”Hot pe jabu i hot margulang-gulang, manang ise pe dialap bere i, tong doi boru ni tulang”. Artinya, perempuan mana pun yang dipersunting berenya dia menganggap borunya sendiri. Sehingga makna ulaon Manulangi Tulang adalah menghormati tulang sekaligus meminta restu untuk melangsungkan perkawinan, baik dengan boru ni tulang maupun kepada perempuan lain.


Perkawinan boru ni tulang dengan anak ni namboru pada masa-masa belakangan ini sudah semakin jarang, termasuk melaksanakan ulaon Manulangi Tulang sebelum melangsungkan perkawinan padahal ulaon Manulangi Tulang merupakan salah satu instrumen penting untuk menanamkan pemahaman hakiki peran dan fungsi tulang pada Batak-Toba. 


PERAN TULANG :


Biodata Penulis :

Thomson Hutasoit - Direktur Eksekutif LSM Kajian Transparansi Kinerja Instansi Publik (ATRAKTIP), Sekretaris Umum Punguan Borsak Bimbinan Hutasoit, Boru, Bere Kota Medan Sekitarnya, Wakil Sekretaris II Parsadaan Pomparan Toga Sihombing (PARTOGI) Kota Medan Sekitarnya, Penasehat Punguan Toga Lumban Gaol Sektor Helvetia Medan, Wakil Sekretaris Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Sumatera Utara, Wakil Pemimpin Redaksi SKI ASPIRASI, tinggal di Medan.

Tulisan ini telah tayang di : https://thomsonhutasoit.blogspot.com/2012/07/peranan-tulang-pada-batak-toba.html

No comments

Harap memberikan komentar yang mendukung kemajuan blog ini.
Terimakasih!!!

Iklan